Selasa, 01 Juni 2010

Cara Penulisan Daftar Pustaka


Begitu memahami cara penulisan daftar pustaka, kita akan lebih fleksibel dalam menulis daftar pustaka. Dan untuk lebih valid lagi, kita akan menggunakan rujukan berupa kamus besar bahasa indonesia (KBBI). Mengapa KBBI? Karena KBBI boleh dikatakan sebagai rujukan utama dalam segala penulisan karya tulis berbahasa Indonesia. Di sebagian besar karya tulis yang pernah kangmoes baca, penulis karya tulis biasanya mengawali tulisannya dengan definisi. Jika tulisan tersebut berbahasa Indonesia, dari mana lagi kita mendapatkan definisi yang dapat dipertanggungjawabkan selain dari KBBI. Dengan asumsi seperti itu, segala bentuk tulisan yang terdapat di dalam KBBI tentunya sudah ditulis berdasarkan sistematika yang cermat dan hati-hati. Dan sesuai dengan bahasan kita saat ini, kita bisa belajar mengenai sistematika daftar pustaka dan cara penulisan daftar pustaka yang baik dan benar.
Kita bisa “pergi” ke halaman belakang untuk menemukan daftar pustaka ini. Di sana mungkin tidak tertulis daftar pustaka, bisa Pustaka Rujukan, Pustaka Acuan, bahkan versi bahasa inggrisnya, yakni Bibliografi. kita bisa menemukan sebuah pola penulisan daftar pustaka yang kurang lebih seperti ini:


penulisan daftar pustaka









Pada bagian pertama dari penulisan daftar pustaka adalah nama pengarang.
Aturan penulisan nama pengarang ini (walaupun kadang kurang relevan) adalah nama belakang penulis ditulis didepan nama depan yang kemudian dipisahkan dengan tanda koma.

Tidak ada komentar: